DILATASI KARDIOMIOPATI (DILATATED CARDIOMYOPATHY) PADA HEWAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Jantung adalah organ yang sangat vital khususnya bagi
hewan. Fungsi utama jantung yaitu sebagai organ sirkulasi yang mengantarkan
darah dengan O2 dan sari makanan ke paru – paru dan ke seluruh tubuh. Secara
anatomi jantung terletak dalam rongga mediastinum rongga dada. Jantung memiliki
ruangan yaitu atrium kanan, atrium kiri, ventrikel kanan, dan ventrikel kiri.
Atrium kanan membentuk bagian kanan dari jantung dan menerima darah dari 3 vena
: vena cava superior, vena cava inferior, dan sinus koronarius. Atrium kanan
memiliki ketebalan sekitar 2 – 3 mm dengan dinding anteriornya kasar sedangkan
dinding posteriornya licin/halus. Atrium kiri membentuk basis/dasar jantung dan
memiliki ketebalan yang sama dengan atrium kanan dan menerima darah dari paru –
paru melaui empat vena pulmonalis. Ventrikel kanan membentuk basis/dasar
jantung dengan ketebalan sekitar 4 – 5 mm. Ventrikel kiri membentuk bagian
apeks dari jantung dan memiliki ketebalan sekitar sekitar 10 – 15 mm dimana
lebih tebal pada daerah basis dan lebih tipis pada daerah apeks dengan
perbedaan kira – kira 1 – 2 mm. Karena ventrikel memompakan darah dengan
tekanan tinggi maka dinding ventrikel lebih tebal dibanding dinding atrium.
Meskipun ventrikel kanan dan kiri bekerja sebagai dua pompa terpisah yang bersamaan
mengeluarkan darah dengan volume yang sama, ventrikel kanan mamiliki beban
kerja yang lebih ringan dibanding ventrikel kiri ini dikarenakan ventrikel kiri
memompakan darah dalam jarak yang panjang ke seluruh bagian tubuh dengan
tekanan yang tinggi dan resistensi terhadap aliran darah yang besar. Oleh
karena ini secara anatomi dinding ventrikel kiri lebih tebal dibanding
ventrikel kanan yang normalnya ventrikel kiri memiliki ketebalan kira – kira 3
kali ketebalan ventrikel kanan. Karena alasan itulah banyak terjadi penyakit
miokardium termasuk gangguan pada ventrikel jantung. Yang salah satunya adalah dilated cardiomiopathy. Dilated
kardiomyopathy banyak menyerang hewan kesayangan terutama anjing dan jarang
pada kucing. Dengan paper ini penulis berharap dapat memberikan beberapa
pengetahuan tentang dilated cardiomiopathy.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apakah
definisi dari dilated kardiomyopathy
?
1.2.2 Apakah
simptom (gejala) dari dilated
kardiomyopathy ?
1.2.3 Apa saja
causa (penyebab) dari dilated
kardiomyopathy ?
1.2.4 Bagaimana patogenesis dari dilated
kardiomyopathy ?
1.2.5 Bagaimana diagnosa dan diagnosa banding dari dilated kardiomyopathy
?
1.2.6 Bagaimana terapi dari dilated
kardiomyopathy ?
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Untuk mengetahui definisi dari dilated kardiomyopathy
1.3.2 Untuk mengetahui symptom (gejala)
dari dilated kardiomyopathy
1.3.3 Untuk mengetahui causa (penyebab)
dari dilated kardiomyopathy
1.3.4 Untuk mengetahui patogenesis dari dilated kardiomyopathy
1.3.5 Untuk mengetahui diagnosa dan
diagnosa banding dari dilated
kardiomyopathy
1.3.6 Untuk mengetahui terapi dari dilated kardiomyopathy
1.4 Manfaat Penulisan
Diharapkan paper yang dibuat dapat
memberikan informasi dan pengetahuan kepada pembaca. Sehingga pembaca dapat
mengetahui dan mengkaji apa itu dilated
kardiomyopathy, simptom, causa, patogenesis,
diagnosa dan diagnosa banding, serta terapinya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Definisi
Sebelum mengetahui definisi dilated kardiomyopathy, kita
terlebih dahulu harus mengetahui pengertian kardiomyopathy itu sendiri.
Kardiomyopathy adalah sekumpulan kelainan
kardiologis dimana terjadi abnormalitas structural pada miokardium yang umumnya terjadi pada ventrikel.
Kardiomiopathy
tergolong pada 3 tipe berdasarkan keadaan anatomis dan gangguan fisiologis dari
ventrikel yang meliputi :
1) Kardiomiopathy dilatasi
(Dilated Cardiomyopathy)
2) Kardiomiopathy hipertropi (Hipertrofic
Cardiomyopathy)
3) Kardiomiopathy restriktif (Hipertrofic
Cardiomyopathy)
Dilated kardiomiopathy merupakan
penyakit yang paling umum ditemukan pada anjing tetapi jarang ditemukan pada
kucing. Dilated kardiomiopathy adalah penyakit miokardium primer yang dicirikan
oleh disfungsi sistolik dan diastolik miokardium yang progresif dengan penyebab
yang tidak diketahui.
Gambar 1. Atrium dan ventrikel yang mengalami dilatasi
2.2.Symptom
Symptom (gejala) yang dapat ditemukan pada hewan dengan
dilated kardiomyopahthy sebenarnya bersifat idiopatik namun beberapa dijadikan gejala
menciri meliput :
a.
Pada auskultasi
daerah apeks jantung kiri mungkin dapat didengar suara murmur sistolik ringan
secara konsisten disertai regurgitasi katup mitral dan/atau ritme gallop.
b.
Pada beberapa
kasus, takiaritmia dapat merupakan tanda pertama dari penyakit ini
c.
Pulsus lemah
d.
Aritmia yang
berkaitan dengan pulsus defisit (ketidakstabilan kelistrikan dan ritme
jantung). Aritmia dapat menyebabkan kematian mendadak.
e.
Asites
f.
Dispne
g.
Batuk dan collapse
h.
Anoreksia dan
hilang berat badan
i.
Depresi
j.
Pada beberapa kasus
ditandai dengan banyak minum
k.
Embolisasi
2.3.Causa
Causa (penyebab) penyakit dilated kardiomyopathy sebenarnya
tidak diketahui dengan jelas namun pada kasus tertentu beberapa hal dijadikan
sebagai penyebab dari penyakit ini yang meliputi :
a.
Infeksi virus
Beberapa virus
merupakan viral miokarditis akut seperti Coxsackie B virus and enterovirus
lainnya.
b.
Defisiensi asam
amino essensial taurin dan carnitine (pada beberapa kelompok anjing seperti
Boxers, Springer Spaniels, Cocker Spaniels, ).
c.
Mutasi genetik
d.
Malnutrisi
e.
Senyawa toksik
f.
Autoimun
g.
Penyalahgunaan
alkohol untuk hewan
h.
Penyakit kelenjar
thyroid
2.4.Patogenesa
Dilated kardiomyopathy ditandai oleh hilangnya kontraktilitas
jantung secara progresif sehingga curah jantung akan menurun. Peningkatan
volume dan tekanan darah mengakibatkan dilatasi jantung terutama pada atrium
dan ventrikel kiri. Berbagai penyebab seperti mutasi genetik atau senyawa
toksik dll. menyebabkan kerusakan miosit jantung. Kerusakan miosit jantung mengaktifkan
mekanisme Renin → Angiostensin II oleh ACE (Angiotensin Converting Enzyme) yang
meningkatkan tahanan perifer pembuluh darah sehingga terjadi vasokonstriksi dan
peningkatan retensi perifer yang akan menyebabkan semakin sulitnya darah
dipompa dari ventrikel kiri. Beban kerja ventrikel kiri akan bertambah berat
sejalan dengan peningkatan volume darah yang masuk ventrikel. Dilated
kardiomyopathy dibagi menjadi 2 fase yaitu :1) fase samar dimana anjing umumnya
asimptomatik dan terlihat normal serta fase ini berlangsung bulanan – tahunan.
2) fase klinis dimana sudah timbul gejala klinis yang jelas pada anjing. Selain
kerena peningkatan volume dan tekanan darah dalam jantung, dilated
kardiomyopathy juga muncul karena kontribusi oleh aktivasi neurohormonal, peningkatan
aktivasi simpatis dan “down regulation” dari reseptor β.
2.5.Diagnosa
Diagnosa
dilated kardiomyopathy ditegakkan berdasarkan :
a.
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan
dengan auskultasi yang mungkin dapat mendengar suara murmur sistolik ringan
dan/atau ritme gallop pada bagian apex jantung kiri. Selain itu, juga dapat
ditemukan tachyarrihythmia.
b.
Echocardiography
(cardiac ultrasound)
Sebelum
dilakukan diagnosa menggunakan echocardiography, hewan diberikan latihan
ringan. Kemudian dengan echocardiography dapat mengukur ketebalan dari otot
jantung, ukuran dan jumlah kontraksi pada atrium & ventrikel. Pada diagnosa
jenis ini dalam pemeriksaan umumnya ditemukan sinus tachycardia, atrial
fibrilasi, dan ventricular tachyarrhythmias. Dari sini juga dapat diketahui
tentang disfungsi sistole & diastole.
Gambar 2. Pemeriksaan dengan echocardiography
c.
Chest X-ray
Dengan
menggunakan chest X-ray memperlihatkan ukuran jantung yang membesar dan
perubahan patologis lainnya seperti adanya cairan dalam rongga dada (pulmonary
edema) yang disebabkan karena gagal jantung.
d.
Elektrokardiogram
Elektrokardiogram
atau EKG digunakan untuk mengetahui ritme jantung yang abnormal dan mengukur
kelistrikan ventrikel jantung.
e.
Test darah : proANP
Darah dalam
kasus dilated kardiomyopathy tidak begitu spesifik namun ini dapat menjadi
indikasi penurunan fungsi ginjal karena suplai darah yang kurang menuju ginjal.
Tes ini biasanya digunakan pada anjing dan direkomendasikan apabila tidak ada
metode diagnostik lain.
f.
Holter monitor
Pemeriksaan
menggunakan elektrokardiography yang berpindah – pindah tiap 24 jam.
2.6.Terapi
Terapi yang diberikan dapat bervariasi namun perlu
diingat dosis penggunaannya serta penyakit ini tidak sepenuhnya dapat
disembuhkan tapi hanya dapat mengurangi dampak penyakit dan meningkatkan
kualitas hidup hewan serta mencegah komplikasi. Terapi dilated kardiomyopathy meliputi
:
a.
Penggunaan deuritik
Untuk
mengontrol kongesti dan mengurangi cairan dalam paru – paru.
b.
Dobutamin
Memperbaiki
kontraktilitas jantung
c.
Penghambat
Angiotensin Converting Enzym (ACE inhibitor)
Menurunkan
efek merugikan dari angiotensin II dan perubahan neurohormonal yang lain.
Penghambat bisa berupa enalapril, lisinopril, dan captopril. ACE inhibitor
bermanfaat untuk anjing yang mengalami dilatasi ventrikular dini disertai atau
tidak disertai disfungsi sistolik.
d.
β-blocker
Digunakan pada
pasien yang mengalami dilated kardiomyopathy samar (occult DCM). Penggunaan
β-blocker harus dimonitor dan pemberiannya harus dihentikan apabila terjadi
retensi cairan dan gagal jantung, sampai stabil.
e.
Pemberian suplemen
berupa carnitine atau taurine
Pemberian
suplemen dilakukan saat terjadi
defisiensi asam amino. Namun terapi ini terkesan mahal untuk breed besar.
f.
Antiarrhythmic
medications.
BAB III
PENUTUP
3.1. Review
Dilated kardiomiopathy adalah penyakit miokardium primer yang dicirikan
oleh disfungsi sistolik dan diastolik miokardium yang progresif dengan penyebab
yang tidak diketahui. Symptom (gejala) bersifat idiopathic namun beberapa
digunakan sebagagai gejala khas meliputi apeks jantung kiri mungkin dapat
didengar suara murmur sistolik ringan, takiaritmia, pulsus lemah, dispnoe,
anoreksia, dan kehilangan berat badan. Causa (penyebab) penyakit dilated
kardiomyopathy sebenarnya tidak diketahui dengan jelas namun pada kasus
tertentu beberapa hal dijadikan sebagai penyebab dari penyakit ini yang
meliputi : infeksi virus, defisiensi asam amino essensial taurin dan carnitine,
mutasi genetik, senyawa toksik, dll. Dilated kardiomyopathy ditandai oleh
hilangnya kontraktilitas jantung secara progresif sehingga curah jantung akan
menurun. Peningkatan volume dan tekanan darah mengakibatkan dilatasi jantung
terutama pada atrium dan ventrikel kiri. Diagnosa ditegakkan berdasarkan
pemeriksaan fisik, echocardiography, chest X-ray, elektrokardiogram, Test darah
: proANP, dan holter monitor. Terapi yang dapat diberikan bagi penderita
dilated cardiomyopathy berupa pemberian deuritik, dobutamin, β-blocker, dan
penghambat Angiotensin Converting Enzym (ACE inhibitor) dll.
3.2.Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini
adalah penyakit dilated kardiomyopathy merupakan penyakit yang sangat mengancam
kesehatan hewan kesayangan terutama anjing dan kucing. Dilihat dari causanya,
penyakit ini disebabkan oleh banyak faktor. Oleh karena itu, bagi para pemilik
hewan kesayangan diharapkan untuk senantiasa menjaga dan merawat baik – baik
dengan cara memberikan latihan (exercise) seimbang sesuai breeds dan umur serta
memberikan asupan pakan yang bergizi dan berkualitas.
DAFTAR PUSTAKA
Krisna
Erawan, IGM. 2009. Penyakit Miokardium.
Fakultas Kedokteran Hewan : Universitas Udayana, Bali
Meurs,
K. M. 2005. Canine dilated cardiomyopathy
– Insights into diagnosis and management. In Proceeding of the North American Veterinary Conference. 8-12
Januari 2005. Orlando, Florida.
Peddle,
Gordon D. 2008. Dilated Cardiomyopathy in
Dogs. AERA Internal Medicine Department : America
Meurs,
Kathryn. 2005. Canine Dilated
Cardiomyopathy – Insights Into Diagnosis and Management. College of
Veterinary Medicine : Ohio State University, Columbus, OH.
DILATASI KARDIOMIOPATI (DILATATED CARDIOMYOPATHY) PADA HEWAN
Reviewed by kangmaruf
on
12:03 AM
Rating:
No comments: