Endocarditis pada Hewan

PENDAHULUAN
Penyakit kardiovaskuler adalah suatu istilah yang umum digunakan untuk menyatakan adanya penyakit pada jantung dan pembuluh darah. Penyakit ini terjadi kalau arteri koroner yg membawa darah ke otot jantung tersumbat sbgn or seluruhnya (px jantung koroner). Kalau aliran darahnya berkurang scr perlahan dpt menyebabkan infark miocardial (terjadi kerusakan pd otot jantung). 

Sirkulari jantung yaitu darah masuk melalui vena cava superior dan vena cava inferior menuju atrium kanan kemudian menembus katup trikuspidalis menuju ventrikel kanan kemudian menuju paru-paru menembus katup pulmonalis dan melalui arteri pulmonary untuk mengambil O2 di paru-paru setelah cukup O2 darah menuju jantung kembali melalui vena pulmonary ke atrium kiri kemudian menembus katup mitralis atau bicuspidalis menuju ventrikel kiri kemudian darah melewati katup aorta menuju aorta dan diedarkan keseluruh tubuh. 

Lapisan dari jantung terdiri dari 4 lapisan yaitu pericardium, epicardium, myocardium dan endocardium menurut urutan dari paling luar sampai terdalam. Peradangan pada permukaan endokardium disebut endokarditis.

Endokarditis pertama kali ditemukan oleh Rivera tahun 1946. Endokarditis adalah infeksi permukaan endokardial yang biasanya meliputi dinding ventrikel, katup-katup jantung, dinding arteri besar, septum, yang ditandai dengan mudah terjadinya aggregasi dari trombin dan platelet yang disebut vegetasi, ini berisi makroorganisme. 


gambar. Endocarditis. 
(sumber : lifelearn.inc)


Beberapa sebutan untuk endokarditis yaitu: SBE : Subakute Bakterial Endokarditis, ABE : Akut Bakterial Endokarditis, NVE : Native Valve Endokarditis, PVE : Prosthetic Valve Endokarditis, NBTE : Non Bacterial Thrombotik Endokarditis. Istilah yang paling sering dipakai adalah SBE dan ABE. 

Ada dua macam endokarditis bakterialis (EB) yaitu : Pertama adalah EB akut, apabila masa inkubasinya berlangsung kurang dari empat minggu. Kedua adalah Endokarditis bakterialis subakut / kronis , berlangsungnya lebih dari empat minggu, biasa disebut Endokartis Bakterialis lanta atau special lenta. 

Dari semua penyakit jantung yang sering dijumpai, maka EB merupakan penyakit jantung yang menempati urutan keempat sesudah penyakit : Sklerosis koroner, jantung hipertensi dan jantung reumatik. Biasanya EB terjadi pada jantung yang sudah ada kelainan, misal kelainan bawaan (konginetal) yaitu Atrial Septal Defect (ASD), Ventriculer Septal Defect (VSD), Tetralogi of Fallot (TF), Paten Ductus Arteriosus (PDA), Coartasio aorta. Endokarditis bakterialis dapat terjadi pula pada penyakit jantung yang didapat (acquired) yaitu penyakit jantung rematik (PJR).



PEMBAHASAN
2.1 Etiologi
Banyak spesies dari bakteri dan jamur telah dilaporkan dapat menyebabkan sporadic endokarditis; namun demikian, jumlah kecil dari jenis bakteri menyebabkan kasus yang mayoritas. Microorganism penyebab bervariasi di tipe klinis utama endokarditis, sebagian dikarenakan perbedaan tempat masuk bakteri (portals of entry). 

Kavitas oral, kulit, dan traktus respiratorius bagian atas merupakan tempat primer berturutan untuk jenis viridans streptococci, staphylococci, dan HACEK organisms (Haemophilus, Actinobacillus, Cardiobacterium, Eikenella, and Kingella) menyebabkan endokarditis katup yang didapat dari komunitsas.  

Kuman streptokokkus di bagi dua jenis : Streptococlls hemolitikus (beta streptococus) menyebabkan hemolise, Sterptococcus non hemolitikus terdiri dari : Streptococus viridans (alfa streptococlls), Streptococus hemolitikus (gamma streptococus). 

Tempat dari strcptococus viridans antara lain orofarinks, nasofarinx, karies gigi. Kadang-kadang ada infeksi campuran (mixed-infection) "poli-microbial infection". Endakarditis bacterial Akut kuman penyebabnya antara lain pneumococcus, streptococus beta hemolitikus dan stafilococus.





Endokarditis yang timbul diantara akibat pengguna obat injeksi, terutama ketika infeksi melibatkan katup trikuspidalis, seringkali disebabkan oleh golongan Streptococcus aureus, yang resisten terhadap methicillin

2.2 Predisposisi
Terdapat 2 macam faktor predisposisi terjadinya endokarditis:
1. Faktor Jantung
Penyakit demam rhematik jantung merupakan factor predisposisi utama terjadinya endokarditis. Kelainan kongenital merupakan 6-20% predisposisi terjadinya endokarditis. Dari kelainan kongenital yang sering menyebabkan endokarditis antara lain: Ventrikular septal defek, kelainan katup aorta, mitral insuffisiensi, patent ductus arteriosus, tetralogy fallot, Koartatio aorta, Marfan’s syndrom, pulmonary stenosis. 

Predisposisi yang lain untuk terjadinya endokarditis yaitu: pada kelainan katup aorta ini sering pada usia dewasa (20%).

2. Faktor luar jantung
Penyalah gunaan obat intra vena, tindakan-tindakan kebidanan, kateterisasi urin, pencabutan gigi, kronik hemodialis, tindakan-tindakan diagnotik, infeksi seperti ini merupakan keadaan yang memudahkan terjadinya endokarditis.


2.3 Patogenesis
Organisme yang menyebabkan endokarditis secara umum memasuki aliran darah dari permukaan mukosa, kulit atau tempat fokal infeksi. Kecuali untuk bakteri yang lebih virulent (S. aureus) yang bisa melekat secara langsung ke endothelium yang intact atau jaringan subendothelial yang terpapar, mikroorganisme didalam darah melekat ke trombi. 

Jika resisten terhadap aktivitas bakterisidal serum dan peptida mikrobicidal yang dilepaskan oleh platelet, organisme berproliferasi dan memasuki keadaan prokoagulan pada tempat oleh faktor jaringan dari monosit yang melekat atau, pada kasus ini S. aureus, dari monosit dan endothelium yang intact. 





Deposisi fibrin, dihasilkan dari faktor jaringan dari kaskade koagulasi, dberkombinasi dengan aggregasi platelet, distimulasi oleh faktor jaringan dan secara independen oleh mikroorganisme berproliferasi, dan menjadi vegetasi terinfeksi.

2.4 Gejala Klinis Endokarditis Bakterialis
Manifestasi klinik akan tampak pada 2 minggu setelah terjadi faktor presipitasi. Onset biasanya gradual dengan gejala panas yang tak terlalu tinggi ini terjadi bila patogenitas kuman rendah. Bila kuman mempunyai patogenitas tinggi onsetnya akut dengan panas yang tinggi. Secara umum manifestasi klinik dari infeksi endokarditis terbagi menjadi 5:


  1. Kegagalan jantung kongestif. Phenomena emboli merupakan 30-40% kasus, ini merupakan akibat dari terlepasnya vegetasi dari jantung
  2. Bakteriemia, menyebabkan gejala-gejala umum seperti panas berkeringat, kehilangan nafsu makan, anemia, splenomegali, metastase infeksi ketempat yang jauh. Gejala lain yang mencurigakan ialah: kelemahan umum, nyeri kepala, punggung, artralgia
  3. Reaksi immunologi menyebabkan terjadinya hypergamaglobulin, pembentukan immune complex, rhematoid faktor (+), semakin lama infeksi endokarditisnya, semakin tinggi kadar immune complexnya, ini menyebabkan terjadinya petechiae.
  4. Janeway lesions, merupakan bintik-bintik merah yang tidak nyeri. Gejala lain yang dapat timbul yaitu infark lien, ginjal, usus, yang ditandai adanya rasa nyeri, seperti akut abdominal, peritonitis. Myokard infark dapat terjadi karena tersumbatnya arteri koronaria yang dapat menyebabkan payah jantung dan kematian.
Manifestasi klinik lain yang mungkin terjadi: arthritis, glomerulonephritis, tenosynevitis, clubbing finger, gejala-gejala uremia, proteinuria, hematuria.

Klinis endokarditis bakterial sub akut :

Perjalanan penyakit, bersifat lambat seperti influensa dengan Gejala : lekas lelah, anoreksia, sefalgia dan subfebril. bisa bersifat akut dengan gejala-gejala emboli otak, emboli perut. Perjalanan penyakit dipengaruhi oleh cara pengobatan yang diberikan. 

Kelainan-kelainan tersebut bisa membawa kematian penderita. Penyebab kematian biasa payah jantung, emboli otak, gagal ginjal (uremia) dan Infeksi sekunder. Gejala endokarditis Sub akut ada tiga golongan : 


  1. Gejala umum toksemia : demamam terus-menerus, mungkin juga pireksia, keringat banyak dan menggigil, dapat disertai anemia. 
  2. Adanya manifestasi emboli. 
  3. Adanya kelainan jantung : Bising positif, kadang-kadang berubah-ubah macamnya atau timbul suatu bising baru oleh kerena rupture kordaktendinea

2.5 Diagnosis Endokarditis Bakterialis
Endokarditis bakterialis dilakukan dengan melihat anamnase, patogenesa, gejala klinis yang ditimbulkan dan beberapa diagnose laboratorium seperti kultur darah untuk menentukan agen penyebab dari endokarditis tersebut, melalui pemeriksaan echocardiografi yang dapat memberikan konfirmasi anatomis dari endokarditis infektif, pengukuran dari vegetasi, mendeteksi komplkikasi intracardiac, dan penilaian fungsi jantung, diagnosis penyakit ini juga bisa melalui CT scan untuk mendiagnosa infark atau infark berdarah dan melalui angiografi apabila terdapat gejala sakit pada kepala yang menetap.








2.6 Diagnosis Banding Endokarditis Bakterialis
Penyakit trauma yang residif, kadang- kadang sangat sulit dibedakan oleh karena keduanya ada nyeri sendi. Harus diperiksa tanda--tanda dari EB misalnya petechia, hematuria, spenomegali dsb, apabila biakan darah negalif maka diterapi sebagai demam reumatik.

  1. Payah jantung akibat endlokarditis lenta
  2. Emboli

2.7 Pengobatan
Pengobatan terhadap penyebab infeksi endokarditis akan mengurangi resiko emboli serebral. Terapi yang diberikan yaitu: penicillin G 4x3 juta unit/hari selama 4 minggu, kemudian diteruskan gentamicin 3x1 mg/koagulan/hari selama 2 minggu. 

Tindakan pembedahan perlu dipertimbangkan apabila dengan pemberian antibiotic mengalami kegagalan. Pada pemeriksaan echokardiography terdapat lebih dari satu major emboli dengan ukuran lebih 10 mm. 

Bila pada pemeriksaan CT scan angiography didapatkan mycoctic aneurysma, hematoma, absces dengan diametr > 2 cm dipertimbangkan tindakan pembedahan. 

Pemakaian antikoagulan mempunyai resiko perdarahan akibat mykotik aneurisma, dan pemakaian antibiotik dipilih yang dapat menembus blood brain barier. Selain pengobatan dengan terapi juga bisa diberikan dengan bronkodilator (teofilin, aminofilin, pentoxifylline, dan terbutaline) dan kortikosteroid (prednisolone, prednisone, dan methylprednisolone).


PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Endokarditis adalah infeksi permukaan endokardial yang biasanya meliputi dinding ventrikel, katup-katup jantung, dinding arteri besar, septum, yang ditandai dengan mudah terjadinya aggregasi dari trombin dan platelet yang disebut vegetasi, ini berisi makroorganisme yang disebabkan oleh bakteri, virus, parasit, jamur dan bisa juga akibat penggunaan obat yang berlebih dengan gejala yang ditimbulkan umumnya batuk, sulit bernafas (megap-megap), terdengar suara ngorok, bersin-bersin, ampak lesu, serta dari hidung keluar leleran encer, 

Kegagalan jantung kongestif, phenomena emboli merupakan 30-40% kasus, ini merupakan akibat dari terlepasnya vegetasi dari jantung, bakteriemia, menyebabkan gejala-gejala umum seperti panas berkeringat, kehilangan nafsu makan, anemia, splenomegali, metastase infeksi ketempat yang jauh. 

Gejala lain yang mencurigakan ialah: kelemahan umum, nyeri kepala, punggung, artralgia, reaksi immunologi menyebabkan terjadinya hypergamaglobulin, pembentukan immune complex, rhematoid faktor (+), semakin lama infeksi endokarditisnya, semakin tinggi kadar immune complexnya, ini menyebabkan terjadinya petechiae, janeway lesions, merupakan bintik-bintik merah yang tidak nyeri. 

Gejala lain yang dapat timbul yaitu infark lien, ginjal, usus, yang ditandai adanya rasa nyeri, seperti akut abdominal, peritonitis. 

Manifestasi klinik lain yang mungkin terjadi: arthritis, glomerulonephritis, tenosynevitis, clubbing finger, gejala-gejala uremia, proteinuria, hematuria. Terapi yang diberikan yaitu: penicillin G 4x3 juta unit/hari selama 4 minggu, kemudian diteruskan gentamicin 3x1 mg/koagulan/hari selama 2 minggu dan bisa juga melalui pemeriksaan kimia darah, echokardiografi, CT scan,dan angiografi.

Daftar Pustaka

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Buku Ajar Kardiologi. Jakarta.1996

Ramali, Ahmad. Pamoentjak. T.Laksman, Hendra. Kamus Kedokteran. Djambatan. Edisi 2000

http://www.totalkesehatananda.com/index.html
Endocarditis pada Hewan Endocarditis pada Hewan Reviewed by kangmaruf on 11:29 PM Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.