MEGAESOFAGUS

Definisi

Penyakit ini dikenal juga dengan achalasia dimana terjadi dilatasi esophagus dan hipomotilitas. Gangguan tersebut dapat terjadi akibat gangguan primer atau sekunder. Gangguan sekunder bisa akibat dari obstruksi atau disfungsi neuromuskular.

Etiologi

Megaesofagus merupakan penyakit idiopatik namun beberapa faktor diduga sebagai penyebab kejadian kasus ini seperti

a)  Obstruksi esophageal karena adanya benda asing, neoplasma, vascular ring anomales, dan kompresi periesophageal

b)      Penyakit neurologic dan neuromuskuler

c)      Radang esofagus

d)     Penyakit metabolisme : hipotiroidsm dan hipoadrenokortikotism

e)      Toksik

Patofisiologi

Motilitas esofagus menurun menyebabkan akumulasi atau retensi makanan dan cairan di dalam esofagus. Hipomotilitas juga dapat terjadi karena apabila adanya benda asing dalam makanan sehingga juga dapat menimbulkan infeksi/lesi ataupun obstruksi.

Gejala klinis

a)      Ditemukan regurgitasi pakan dan minum (dapat pula ditemukan dalam keadaan normal)

b)      Berat badan turun atau pertumbuhan terhambat

c)      Hipersalivasi

d)     Suara menelan terdengar

e)      Rasa sakit saat dipalpasi pada bagian servikal esofagus

f)       Kelemahan

g)      Juga ditemukan batuk disertai leleran nasal mukopurulen

Diagnosis

a)      Adanya obstruksi esofagus/faring dan gangguan palatum

b)      Rasa sakit pada faring dan disfagia

c)      Imunologi test : dengan menggunakan titer reseptor antibodi acetylcholine, antinuclear, stimulasi ACTH, kadar T4/TSh, serta tembaga dalam serum dan kadar cholinesterase.

Terapi

a)      Pemberian antibiotika dan terapi cairan. Digunakan antibiotika broad spectrum.

b)      Pemberian pakan dengan memposisikan kepala 45-90° selama 10-15 menit. Pakan yang diberikan dalam bentuk gruel (untuk mengurangi regurgitasi). Pasien dengan megaesofagus berat, pemberian pakan melalui feeding tube (gastrotomy tube)

c)      Tindakan operasi apabila ditemukan adanya benda asing di esofagus

d)     Obat – obatan prednisone dan acetylcholinesterase inhibitors untuk terapi myastenia gravis