Urolithiasis Pada Kucing Persia (case report)
Urolitiasis yaitu kondisi terbentukanya urolit atau kalkuli pada saluran perkencingan, seperti pada vesika urinaria, ginjal, ureter dan uretra. Urolitiasis umumnya terjadi pada anjing dan kucing, tetapi frekuensinya lebih besar pada kucing, yakni 5–10% sedangkan pada anjing hanya 1 %.
Urolithiasis sering terjadi pada jantan dibanding betina dan hewan yang terserang umumnya berumur antara 1-7 tahun.
Urolit adalah bentukan mineral yang umumnya tersusun oleh struvite, kalsium oksalat, kalsium fosfat, asam urat, dan cystine pada urin.
Urolitiasis kalsium oksalat merupakan yang sering terjadi pada kucing. Adanya urolit didalam saluran perkencingan dapat menyebabkan iritasi, akibatnya saluran tersebut rusak dan ditemukan darah bersama urin yang dapat menimbulkan rasa nyeri.
Tindakan-tindakan yang bisa dilakukan pada pasien yang terserang urolthiasis dikarenakan akumulasi urolit pada saluran perkencingan adalah dengan pemberian suntikan penenang guna memudahkan pengeluaran urin.
Evakuasi urin menggunakan kateter propylene dengan berbagai ukuran sesuai dengan besar ukuran kucing. Disamping melakukan evakuasi urin, perlu dilakukan juga pemeriksaan darah yakni hematologi lengkap, kimia darah (fungsi ginjal: ureum dan kreatinin), serta beberapa kadar elektrolit di dalam darah seperti Kalium, Natrium, dan Klor, dan pemeriksaan urin.
Rekam Medik
Signalement
Telah diperiksa seekor kucing persia, berjenis kelamin jantan, berwarna abu-abu. Kucing tersebut bernama Dave berumur tiga tahun dengan bobot badan 4,1 kg. Kucing tersebut milik Ibu Meita yang beralamat di jalan Gunung Soputan, Denpasar.
Anamnesis
Berdasarkan anamnesa yang dilakukan, kucing bernama Dave dibeli dari Pasar Burung Satria pada saat kucing Dave berumur tujuh bulan.
Status vaksinasi kucing tersebut belum jelas pada saat dibeli sehingga pemilik berinisiatif untuk melakukan vaksinasi.
Selama pemeliharaan, kucing tersebut diberi pakan komersial (Meo®), pada awalnya pasien tidak menunjukkan gejala apapun namun setelah beberapa lama diberikan pakan tersebut pasien mulai menunjukan tanda susah urinasi dan akhirnya pasien di bawa untuk diperiksa oleh dokter hewan.
Tetapi ketika dilakukan pemeriksaan rontgen, tidak ditemukan kelainan apa-apa pada pasien.
Akhirnya pemilik mencoba mengganti pakan kucing dengan pakan jenis lain dan setelah diberikan pakan tersebut tidak terlihat adanya tanda-tanda susah urinasi namun karena nafsu makan pasien tidak sebesar nafsu makan pada saat diberikan pakan sebelumnya sehingga mengakibatkan pasien mengalami kekurusan yang pada akhirnya membuat pemilik untuk mengganti pakan pasien ke pakan semula.
Setelah beberapa lama mengkonsumsi pakan tersebut pasien mulai menunjukan tanda susah urinasi kembali, selama satu bulan lebih pasien menunjukkan gejala susah urinasi hingga sampai pada waktunya pasien merasa lemas,tidak mau mau makan, tidak mau minum, tidak buang air besar dan tidak urinasi sama sekali. Kondisi ini terjadi selama tiga hari.
Gambaran Fisik Kucing Bernama Dave
(Keterangan : Hewan terlihat lemas, abdomen membesar dan rambut kusam)
|
Pemeriksaan Fisik
Pada pemeriksaan fisik hewan terlihat abdomen membesar, cermin hidung kering, mukosa mata pucat, turgor kulit menurun yang mengindikasikan dehidrasi serta konsistensi vesika urinaria keras dan ukurannya membesar.
Pada pemeriksaan urin secara makroskopis terlihat urin berwarna coklat pekat. Suhu tubuh kucing adalah 38,6˚C dengan pulsus 114 x/menit dan frekuensi nafas 40 x/menit dengan bobot badan 4,1 kg.
Pemeriksaan Rontgen
Untuk mendukung hasil pemeriksaan fisik dan tanda klinis dilakukan pemeriksaan radiologi. Pemeriksaan dilakukan dengan foto rontgen posisi yaitu posisi ventro-dorsal. Pemeriksaan radiologi dilakukan di Rumah Sakit Hewan Udayana, menggunakan alat radiologi Goniometer seri XM-F30-III buatan China (Shanghai).
Hasil Pemeriksaan Radiografi pada Kucing
(Keterangan : (A) Teramati pembesaran pada vesika urinaria dikarenakan vesika urinaria penuh terisi cairan urin yang menandakan terjadinya gangguan dalam proses urinasi)
|
Pemeriksaan USG
Sebagai pendukung diagnosis juga dilakukan pemeriksaan ultrasonografi yang bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya bentukan urolit pada vesika urinaria.
Adapun hasil pemeriksaan USG menunjukan adanya kalkuli pada vesika urinaria. Pemeriksaan Ultrasonografi menggunakan alat USG (Ultrasound scanner) Mindray DP2200Vet buatan perusaahaan Amerika yang didirikan di China. Pemeriksaan Ultrasonografi dilakuan di Rumah Sakit Hewan Udayana.
Hasil Pemeriksaan USG dari Vesica urinari Kucing
(Keterangan : (A) Teramati adanya kalkuli pada Vesica urinaria)
|
Pemeriksaan Hematologi Rutin
Tabel. Hasil Pemeriksaan Hematologi Rutin Kucing Dave
Hematologi Rutin
|
Hasil
|
Nilai Rujukan
|
Satuan
|
Keterangan
| |||
Hemoglobin
|
13,6
|
8-15
|
g/dl
|
Normal
| |||
Leukosit
|
14,1
|
5,5 -19,5
|
x 103/mm3
|
Normal
| |||
Eritrosit
|
9,86
|
5 – 10
|
x106/mm3
|
Normal
| |||
Trombosit
|
266
|
300 – 700
|
x 103/mm3
|
Rendah
| |||
Hematokrit
|
43,7
|
30 – 45
|
%
|
Normal
| |||
MCV
|
44
|
39 – 55
|
µm3
|
Normal
| |||
MCH
|
13,8
|
13 – 17
|
Pg
|
Normal
| |||
MCHC
|
31,2
|
30-35
|
g/dl
|
Normal
| |||
Diferensial Leukosit
| |||||||
Neutrofil
|
36
|
35-75
|
%
|
Normal
| |||
Limfosit
|
27
|
20-55
|
%
|
Normal
| |||
Monosit
|
33
|
1-4
|
%
|
Tinggi
| |||
Eosinofil
|
4
|
2 – 12
|
%
|
Normal
| |||
Basofil
|
Jarang
|
Jarang
|
%
|
Normal
| |||
Perubahan yang terlihat pada pemeriksaan darah kucing yang bernama Dave menunjukkan adanya penurunan pada trombosit (266 x 10³), sedangkan hasil pemeriksaan monosit tinggi (33%). Berdasarkan perubahan tersebut dapat diindikasikan bahwa kucing dave mengalami perdarahan dan infeksi kronis.
Diagnosis
Dari hasil anamnesis, hasil pemeriksaan fisik, gejala klinis, pemeriksaan darah, USG dan hasil foto rontgen, maka dapat disimpulkan kucing bernama Dave didiagnosis urolithiasis pada vesika urinaria.
Prognosis
Berdasarkan hasil pemeriksaan, gejala penyakit yang tampak serta kondisi hewan pada saat pemeriksaan maka prognosis untuk kasus kucing Dave ini adalah fausta.
Terapi
Berdasarkan diagnosis yang sudah ditetapkan, maka kucing persia ini diterapi dengan pemberian Nephrolit dimana tiap kapsul nephrolit mengandung Orthosiphon stamineus 18 mg, Strobilanthus crispus 6 mg, Sonchus arvensis 24 mg, Phyllanthus niruri 2,4 mg, Plantigo mayor 100 mg, vitamin B6 5mg, dan folic acid 200 mcg.
Nephrolit diberikan ½ kapsul sehari. Kucing juga diberikan Ciprofloxacin dimana tiap tablet mengandung 500 mg Ciprofloxacin dan obat ini diberikan dua kali sehari sebanyak 1/10 tablet yang dibuatkan dalam bentuk pulveres.
Selain itu pasien juga diberikan Livron B-Plex satu tablet sehari dimana setiap tablet mengandung vitamin B1, B2, B6, B12, C, B3, calcium panthothenat, folic acid, ferrous gluconat, copper sulphate, dan substansi hati kering.
Evaluasi dan Pembahasan
Urolithiasis (kalkuli urinaria) adalah suatu keadaan dimana ditemukannya batu dalam saluran urinaria. Batu tersebut dibentuk dalam pelvis ginjal dan dapat membesar.
Batu dapat bergerak turun sepanjang ureter dan masuk ke dalam vesika urinaria. Sekali pengendapan telah terjadi, partikel-partikel yang telah mengkristal dapat bertambah ukurannya sehingga dapat menimbulkan gejala klinis pada hewan tersebut.
Pada kasus ini tanda klinis yang terlihat pada hewan adalah abdomen membesar, turgor kulit menurun, ditemukannya sel darah merah pada urin (hematuria) dan nyeri saat urinasi (disuria).
Pembesaran abdomen dipicu oleh vesika urianaria yang membesar karena penuh terisi urin dan keras karena akumulasi sumbatan urolit atau kalkuli pada vesika urinaria menuju uretra.
Urolit merupakan bentukan mineral yang tersusun oleh sebagian besar tersusun kalsium oksalat, magnesium amonium fosfat, dan asam urat yang mempunyai bentuk dan pemukaan kasar, halus, tidak beraturan sehingga akumulasi pada vesika urinaria dapat menyebabkan ruptur dinding vesika urianaria dan ruptur saluran uretra.
Pecahan urolit atau kalkuli yang terbawa melalui uretra juga akan mengakibatkan kerobekan mukosa sehingga pembuluh darah pada diding saluran perkencingan pecah dan memicu keluarnya darah yang terbawa pada urin.
Adanya urolit juga dapat mengakibatkan obtruksi sehingga memicu terjadinya rasa nyeri yang sangat pada saat hewan melakukan urinasi.
Pada pemeriksaan laboratorium darah lengkap didapatkan hasil bahwa terjadi trombositopenia dan monositosis.
Pada pemeriksaan darah lengkap diketahui kucing mengalami trombositopenia yang mengindikasikan telah terjadi perdarahan.
Monositosis menunjukkan tingginya kandungan monosit pada darah yang mengindikasikan telah terjadi radang kronis pada hewan. Monosit berperan dalam peradangan yang bersifat subakut sampai kronis.
Pemeriksaan radiografi dan ultrasonografi dilakukan untuk meneguhkan diagnosis pada kasus ini.
Hasil pemeriksaan radiografi menunjukkan adanya pembesaran pada vesika urinaria yang mengindikasikan adanya gangguan pada proses urinasi, sedangkan pada pemeriksaan ultrasonografi terlihat adanya urolit pada vesika urinaria.
Terapi pada kasus ini dilakukan dengan pemberian Nephrolite, Ciprofloxacin, Livron B-Plex. Ciprofloxacin merupakan antibiotika untuk pengobatan beberapa infeksi bakteri.
Antibiotik ini termasuk fluroquinolone generasi kedua. Spektrum aktivitasnya melingkupi beberapa strain bakteri pathogen yang menyerang pernapasan, sistem urin, gastrointestinal, dan infeksi abdominal.
Tiap tablet Ciprofloxacin mengandung 500mg Ciprofloxacin base. Nephrolit merupakan obat saluran kemih yang membantu meluruhkan batu saluran kencing, sebagai diuretikum dan antiseptik saluran kemih. Livron B-Plex merupakan vitamin B kompleks yang diindikasikan untuk anemia serta suplemen dalam masa penyembuhan suatu penyakit atau beberapa penyakit infeksi.
Referensi :
Bartges JW, Kirk CA. 2006. Nutrition and lower Urinary tract disease in cats. Vet Clin North Am: Small Anim Pract 3: 1361-76.
Bartges JW, Osborne CA, Lulich JP,1999. Methods for evaluating treatment of uroliths. Vet Clin North Am: Small Anim Pract; 29:45.
Bloom F. (1954). Pathology of the dog and cat, the genitourinary system, with clinical considerations. American Veterinary Publications, Evanston, Illinois. pp. 418-424.
Urolithiasis Pada Kucing Persia (case report)
Reviewed by kangmaruf
on
5:56 PM
Rating:
No comments: