Saraf/Neuron (Fisiologi)
Seluruh sietem saraf (jaringan saraf)
disusun oleh sel saraf yang disebut neuron,
yang disokong oleh jaringan ikat spesial disebut neoruglea.
Neuron itu sangat berbeda dalam bentuknya, tetapi mempunyai gambaran tertentu.
Tiap neuron teriri dari berbagi unsur sebagai berikut.
- Badan sel (soma) yang mengandung inti. Badan sel saraf terdapatnya terbatas hanya pada bahan kelabu (substansia grisea).
- Prosesus yang panjang disebut axon, merupakan bagian penghantar dari saraf.
- Penonjolan serabut yang relatif pendek dan bercabang-cabang banyak disebut dendrit (dendron = pohon).
Dendrit jumlahnya dalam sebuah sel bervariasi dari satu sampai beberapa dendrit dan kebanyakan panjangnya 1 mm, axon bisa sampai beberapa meter panjangnya. Saraf terdiri dari ratusan bahkan ribuan axon yang timbul dari neuron yang berbeda.
Serabut saraf dipandang mulainya dari titik munculnya axon dari bahan kelabu
sistem saraf pusat atau dari ganglion. Axon mempunyai diameter berkisar kurang
dari 1 um sampai lebih dari 20 um.
Axon yang berdiameter lebih dari 1 um
biasanya mempunyai sarung disebut myelin
(mielin) atau sarung medularis. Myelin adalah pembungkus yang putih dan
silenderis, bervariasi tebalnya pada serabut saraf yang berbeda-beda.
Myelin
merupakan sarung insulasi, yang tersusun terutama dari lipid dan juga protein. Myelin
mengandung sel yang disebut sel Schwann, dan pada setiap 0,4 – 2,5 mm myelin
terputus dan membentuk bagian kecil tanpa insulasi yang disebut dengan nodus Ranvier (nod of
Ranvier).
Di luar pembungkus myelin itu terdapat lagi
selubung yang tipis dan halus disebut neurilemma.
Badan sel merupakan bagian nutrisi utama dari sel saraf, sering kali
dihubungkan dengan terjadinya biosintesis berbagai materi yang diperlukan untuk
pertumbuhan dan mempertahankan fungsi neuron.
Badan sel mempunyai sebuah inti
besar dan beberapa mitokhondria serta granula lainnya misalnya Nisll granula yang dihubungkan
dengan sintesis dan pertukaran energi.
Tergantung pada arah penghantaran impuls
saraf yang dilakukannya, maka serabut saraf
tepi (perifir) bisa dibagi 2 sebagai di bawah ini.
- Serabut saraf afferen (sensoris) yaitu serabut saraf yang menghantarkan impuls dari reseptor (organ indera) menuju saraf pusat.
- Serabut saraf efferent (motoris) yang menghantarkan impuls dengan arah yang berlawanan dengan yang sebelumnya itu, yaitu dari sistem saraf pusat menuju ke efektor misalnya otot glandule dan lain-lain.
Sel saraf dengan penonjolan-penonjolannya itu
membentuk perhubungan dengan sel saraf yang lain pada suatu tempat. Bagian
tempat dua neuron berhubungan secara fungsional disebut sinapsis. Struktur
sinapsis adalah sebagai berikut ini.
- Cabang axon membentuk hubungan dengan dendrit.
- Cabang axon dengan badan sel.
Dengan
adanya jarak yang sangat pendek tersebut terjadi penundaan waktu yang relatif
lama (0,5 – 0,9 milidetik) antara impuls pada serabut yang satu (presynaptic fibre) dengan timbul atau
terjadinya impuls pada postsynaptic fibre.
Sebagian waktu tersebut disebabkan oleh proses pengeluaran sejumlah kecil
transmiter kimia, yang dihasilkan ujung saraf yang selanjutnya berdifusi
sehingga impuls saraf bisa melewati celah tersebut dan tiba pada membrana
neuron selanjutnya.
Asetilkholin bertindak sebagai zat transmiter
(pada motor end-plate), mengakibatkan
depolarisasi bagian post- sinaptic dan akasi potensial lain dimulai.
Enzim asetilkholin esterase yang terdapat
pada hubungan sinapsis itu menguraikan asetilkholin menjadi asam asetat dan
kholin untuk mencegah keadaan depolarisasi yang terlalu lama.
Pemindahan
tersebut hanya bisa terjadi dari axon ke neuron dan tidak bisa berlawanan arah,
oleh karena itu sinapsis bertindak sebagai kelep satu arah. Umumnya hanya dalam
jumlah yang relatif kecil satu singel axon membentuk sinapsis dengan singel
axon yang lain, jadi membentuk sinapsis 1 :1 yang lebih umum adalah sinapsis
konvergens dan sinapsis divergens.
Penghantaran
Impuls Saraf Dalam Axon dan Sinapsis
Impuls saraf bergerak/berpindah dengan
cepat pada axon, dengan kecepatan lebih dari 100 m/detik, tetapi ini masih
lebih lambat dibandingkan denan kecepatan aliran listrik. Kecepatan
penghantaran oleh saraf pada hewan berdarah panas lebih tinggi pada hewan
berdarah dingin.
Disamping itu juga lebih cepat pada hewan yang bergerak cepat
daripada hewan yang bergerak lambat. Hal ini tampak dalam tabel kecepatan
konduksi pada saraf motoris pada berbagai hewan sebagai berikut.
Tabel Kecepatan Konduksi Saraf Motoris
pada Berbagai Hewan
Nama hewan
|
Kecepatan pada axon (m/detik).
|
mamalia
|
30 – 120
|
ular
|
10 – 35
|
kodok
|
7 – 30
|
ikan
|
50 – 60
|
udang
|
3,5
|
kecoak
|
1,5 - 6
|
cumi-cumi
|
4,3 (pada giant axon
= 18 – 35)
|
cacing tanah
|
0,6
|
siput
|
0,4
|
Diameter serabut
saraf juga penting artinya, kerena semakin besar serabut sarafnya semakin cepat
konduksinya. Hal yang ekstrim bisa dijumpai pada binatang yang mempunyai giant
axon yang bisa mempunyai diameter lebih dari 1 mm.
Contohnya adalah pada
cumi-cumi, giant axonnya berjalan sepanjang “tangannya”
dan fungsinya untuk mengirimkan dengan cepat impuls berkontraksi ke semua
bagian tangannya bila binatang itu ingin bergerak dengan cepat.
Kebanyakan
saraf mamalia, meskipun serabut sarafnya sangat tipis/halus, akan menghantarkan
impuls dengan cepat sampai lebih dari 100 m/detik. Ini disebabkan karena
struktur yang istimewa dari axonnya, karena dibungkus oleh pembungkus tipis
dari substansi seperti lemak yang disebut myelin.
Serabut saraf yang terbungkus myelin menghantarkan impuls yang lebih
cepat daripada nonmyelineted nerve fibre (makin
tebal myelin -------> makin
cepat).
Saraf/Neuron (Fisiologi)
Reviewed by kangmaruf
on
11:39 PM
Rating:
No comments: