“Yuk, Belajar Akupuntur”

Setelah booming beberapa tahun yang lalu sebagai pengobatan alternatif dimanusia, kini akupuntur mualai merambat di dunia kedokteran hewan. Akupunktur merupakan suatu cara pengobatan yang memanfaatkan rangsangan pada titik akupunktur untuk mempengaruhi aliran bioenergy tubuh berdasarkan pada filosofi keseimbangan hubungan antara permukaan tubuh dan organ melaui sistim meridian yang spesifik (anonim, 2009). Diharapkan dengan dirangsangnya titik-titik ini nantinya akan didapat kesembuhan dari penyakit yang diderita.

Pada kesempatan ini, Akupuntur diajarkan oleh Drh. Meirio Alfatona Grandiva, alumnus Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga, yang menuntaksan Studi Akupunturnya di  Guangzhou School of Veterinary tahun 2009 lalu. Saat ini beliau bekerja di PPS (pusat Penyelamatan Satwa) di Tabanan sebagai ahli medis disana, dan di sini beliau dengan senang hati berbagi ilmu ini pada Mahasiswa Kedokteran (FKH) Hewan Universitas Udayana.

Acara ini dilaksanakan pada hari Jum’at 20 Desember 2013, di Lantai 4. Ruang kuliah 3. FKH Unud. Dimulai dengan sesi perkenalan, dan kemudian dikuti dengan pengetahuan garis besar tentang akupuntur. 

Disini beliau menunjukan macam-macam akupuntur, teknik, dan pelaksanaannya pada hewan. Diakhir seminar, kemudian diikuti dengan sesi diskusi.

Di FKH Unud, kita punya bidang tertentu yang memnjadi keunikan tersendiri dari FKH dari Universitas lain. Beberapa diantaranya yaitu Manajemen dan kesehatan Babi, Biologi Molekuler, Primata, Gizi Klinis, Manajemen Hewan Lab. dan Kesehatan Lingkungan.

Akupuntur memang sudah pernah kita dengar, namun pelaksaannya dilingkup kampus FKH Unud, hal ini masih sebatas angan-angan belaka.

Hadirnya materi dan pembicara ini adalah suatu yang menarik dam diharapkan nantinya akan menjadi jembatan yang memfasilitasi Mahasiswa yang tertarik pada Teknik Terapi Akupuntur. “Akupuntur, 1 Jarum Sejuta Manfa’at”

(Tulisan ini dupublish di grup LPM Suara Satwa Fak. Kedokteran Hewan Univ. Udayana.Bali)

Rep : Adrin Ma’ruf